Sampai saat ini deposito dijamin LPS, memiliki tenor bervariasi yang bisa diperpanjang waktu penarikannya. Untuk bisa memiliki deposito berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Sebelum memiliki rekening deposito, setidaknya Anda sebagai nasabah sudah memiliki rekening terlebih dahulu di bank tujuan.
- Mempersiapkan KTP dan NPWP, serta dana yang akan disimpan dalam bentuk deposito.
- Tentukan tenor waktu dan jenis deposito yang ingin diambil, dengan menanyakan terlebih dahulu keunggulan deposito yang tersedia di bank tujuan.
- Mengisi formulir pendaftaran deposito secara lengkap dan nantinya, nasabah akan mendapatkan surat bukti kepemilikan deposito.
- Bukti kepemilikan rekening deposito ini nantinya perlu Anda bawa ke bank pada saat akan mencairkan dana deposito setelah tenor selesai, kecuali Anda ingin memperpanjang waktu penyimpanan.
Setelah memahami langkah pembuatan rekening diatas, berikut adalah jenis deposito yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.
Deposito berjangka
Jenis deposito ini termasuk jenis deposito yang paling banyak digunakan dan umumnya tenor deposito berkisar antara 1, 2, 3, hingga 24 bulan. Bunga bank yang diterapkan untuk deposito jenis ini ada yang mencapai 3% dan bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan nasabah. Secara umum, saat Anda ingin membuka deposito berjangka ini, Anda perlu menyimpan dana mulai 5 juta Rupiah.
Sertifikat deposito
Berbeda dengan deposito berjangka, produk sertifikat deposito ini merupakan produk penyimpanan dana yang dilengkapi dengan sertifikat, dimana sertifikat tersebut bisa dipindahtangankan atau dijual kepada pihak lain untuk dicairkan bunganya di waktu jatuh tempo. Pada prakteknya, pajak yang dikenakan pada deposito jenis ini dianggap sebagai pajak penghasilan final yang besarnya bisa mencapai 20% dari dana bruto deposito.
Deposito oncall
Deposito oncall adalah jenis deposito dijamin LPS, yang hanya memberikan waktu penyimpanan jangka pendek, yaitu antara 7-28 hari. Besaran bunga deposito oncall ini umumnya tergantung dari negosiasi yang terjadi antara nasabah dan pihak bank. Namun demikian, meski imbal hasil yang diberikan rendah dan bisa dikatakan jenis deposito ini lemah terhadap inflasi, deposito oncall termasuk deposito yang memberikan resiko kerugian kecil.