hormone reproduksi pada pria tidak kalah penting untuk Kesehatan reproduksi. Umumnya hormone reproduksi mulai diproduksi dan bekerja sejak memasuki masa remaja. Sejak menginjak masa remaja, seorang laki-laki akan merasakan perubahan dalam dirinya. Misalnya suara menjadi berat atau mulai merasakan Hasrat seksual. Sistem reproduksi pria tergantung dari hormone. Saat memasuki masa pubertas tubuh akan lebih banyak memproduksi banyak hormon. Dibawah ini adalah fungsi hormon reproduksi pada pria dan jenis-jenisnya.
FSH (follicle stimulating hormone)
Selain mempengaruhi perubahan fisik saat memasuki masa pubertas, hormone FSH berfungsi untuk mengendalikan produksi sperma dan perkembangan organ kelamin. Hormon ini diproduksi di kelenjar yang bernama pituitary yakni kelenjar di otak. Seorang pria setiap harinya mampu memproduksi sperma, bisa mencapai 300 juta dengan masa pembentukan tiap sperma sekitar 65 sampai 75 per hari.
LH (luteinizing hormone)
Sama halnya dengan hormone FSH, hormone ini juga diproduksi di kelenjar pituitary dan mempunyai hubungan yang erat dengan hormone FSH. Bisa disebut kedua hormon ini saling melengkapi satu dengan lainnya. Ketika hormone LH dilepaskan ke dalam darah, maka akan terjadi produksi dan pelepasan hormone testosterone sebagai hormone utama pada pria.
Hormone testosterone
Hormone testosterone akan mengalami peningkatan selama masa pubertas dan terjadi penurunan setelah memasuki usia 30 tahun. Umumnya kadar hormone testosterone lebih tinggi dari pada wanita. Fungsi hormon reproduksi ini yaitu mengendalikan gairah seksual, produksi sperma, kepadatan tulang, dan massa otot. Sehingga, hormone ini sangat berpengaruh terhadap perubahan fisik dan emosional pada pria.
Hormone estrogen
Hormone yang satu ini memang kadarnya lebih banyak pada wanita. Tetapi, hormone estrogen pada pria bisa berfungsi untuk mengontrol Kesehatan sperma. Namun, apabila kadar hormone ini terlalu tinggi bisa mengakibatkan masalah Kesehatan. Misalnya terjadinya penurunan kualitas sperma dan bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
Penyebab Rendahnya Hormon Testosteron Pada pria
Fungsi hormon reproduksi pada pria memang sangat penting. Salah satu hormone yang yang sangat berperan penting pada pria adalah hormone testosterone. Tetapi, akan menjadi masalah bila kadar hormone testosterone dalam kondisi tidak normal. Terdapat 2 penyebab rendahnya hormone testosterone pada pria, diantaranya :
- Hipogonadisme primer
Penyebab utama rendahnya kadar hormone testosterone adalah testis yang kurang aktif akibat factor genetic, trauma atau kondisi medis tertentu. Seperti sindrom Klinefelter, testis tidak menurun, cedera testis, gondok pada testis dan pengobatan kemoterapi atau radiasi yang dapat merusak testis.
- Hipogonadisme sekunder
Hal ini umumnya terjadi karena rusaknya kelenjar pituitari yaitu bagian kelenjar otak yang berperan mengendalikan hormone produksi hormone pada testis. Selain itu bisa juga disebabkan oleh bertambahnya usia, obesitas, stress yang berlebihan, atau mengkonsumsi obat-obatan tertentu.